TEORI PEMBELAJAN
TEORI PEMBELAJARAN
1. Sebutkan dan jelaskan azas-azas belajar menurut teori Koneksionisme ?
Belajar merupakan peristiwa terbenetuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R)
. Stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan ekternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organism untuk beraksi atau berbuat, sedangkan respon adalah sembarang tingkah laku yang duimunculkan karena adanya perangsang.
2. Sebutkan dan jelaskan Azas-azas belajar menurut teori Gestalt ?
a . Belajar itu berdasarkan keseluruhan, dalam prinsip ini yang diberikan adalah pokok yang luas yang ahrus dipecahkan oleh anak.
b. Belajar berdasarkan insight dan pengalaman, dalam teori organismmemandang insight sebagai pemahaman atau tilikan sebagai syarat mutlak dalam proses belajar.
c. Belajar adalah suatu proses perkembangan dan proses yang kontinyu, manusia adalah organism yang tumbuh dan berkembang menurut cara-cara tertentu karena manusia mempunyai perbedaan-perbedaan individual.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dapat dikelompokkan menjadidua faktor. Sebutkan dan jelaskan serta beri contoh!
a. Faktor Internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
b. Faktor Ekstern, faktor-faktor yang berasal dari luar, dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
4. Jelaskan perbedaan interaksi educatif dengan interaksi non educatif, beri contoh untuk memperjelas uraian saudara !
Contohnya: interaksi belajar mengajar di sekolah antara guru dan murid di dalam kelas.
Interaksi non edukatif adalah kebalikannya, tidak untuk tujuan pendidikan. Biasanya interaksi yang tidak resmi atau tidak formal.
Contohnya: interaksi dengan tetangga, interaksi antara pembeli dan penjual
5. Sebutkan komponen-komponen yang terdapat di dalam interaksi belajar mengajar!
a) Tujuan.mempunyai arti penting dalam kegiatan belajar mengajar,dapat memberikan arah yang jelas kemana kegiatan pembelajaran akan dibawa oleh guru
b) Bahan pembelajaran mutlak harus dikuasai guru dengan baik,oleh karena itu guru harus mempelajari dan mempersiapkan bahan pelajaran yang akan disampaikan,
c) Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akandilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar.
d) Metode. cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar,.Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
e) Sumber palajaran,sesungguhnya banyak sekali, ada dimana-mana di sekolah, di halaman, di pusat kota, pedesaan dan sebagainya
f) Evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data tentang sejauh mana keberhasilan anak didik dalam belajar dan keberhasilan guru dalam mengajar.
6. Sebutkan 10 ciri-ciri guru yang baik menurut Anda!
a) Selalu punya energi untuk siswanya
Ciri-ciri guru profesional yang pertama adalah bahwa seorang guru profesional selalu menaruh perhatian pada siswanya di setiap percakapan ataupun ketika dalam hal diskusi dengan siswanya.
b) Memiliki Tujuan yang jelas dalam pelajaran
Seorang guru yang profesional selalu menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan selalu bekerja keras untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap pelajaran.
c) Mempunyai keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang profesional akan memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa menunjukkan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
d) Mempunyai keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang profesional memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik,
e) Bisa berkomunikasi dengan baik bersama orang tua murid
Seorang guru yang profesional selalu menjaga komunikasi terbuka dengan para orang tua murid dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum,
f) Mempunyai harapan yang tinggi pada siswanya
Seorang guru yang profesional selalu memiliki harapan yang tinggi dari siswanya dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
g) Memahami tentang Kurikulum
Seorang guru yang profesional selalu memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya.
h) Mengetahui tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan
i) Memberikan yang terbaik untuk anak didik dalam proses pengajaran
Seorang guru yang profesional selalu bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak didik.
j) Mempunyai hubungan yang berkualitas dengan siswa
Seorang guru yang profesioanl juga mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
7. Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan guru dalam memilih dan menentukan metode mengajar!
a) .Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi Siswa
Tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa merupakan faktor utama yang
harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar. Ada beberapa tingkatan dalam tujuan pembelajaran, tujuan yang paling tinggi yaitu Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), kemudian dijabarkan pada Tujuan Satuan Pendidikan (institusional), Tujuan Bidang Studi/Mata Pelajaran, dan Tujuan Pembelajaran (Instruksional).
b) Karakteristik Bahan Pelajaran/Materi Pelajaran
Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar adalah karakteristik bahan pelajaran.
c) Waktu yang Digunakan
Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang tersedia dalam jam pelajaran
d) Faktor Siswa(Peserta Didik)
Faktor siswa merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar,
e) Fasilitas, Media, dan Sumber Belajar
Supaya memperoleh basil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan sistemik
8. Sebutkan dan jelaskan 5 macam metode mengajar yang saudara ketahui!
a) Diskusi:
Diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan antara dua siswa atau lebih untuk saling bertukar pikiran dengan tujuan pemecahan masalah tertentu.
b) Ceramah:
adalah cara menyampaikan atau menerangkan suatu materi kepada sekelompok orang atau siswa yang cukup banyak secara lisan agar mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
c) Drill:
adalah salah satu metode pembelajaran dengan guru melatih siswa secara berulang-ulang.
d) Eksperimen:
Pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pembelajaran dimana siswa melaksanakan aktivitas percobaan, mengalami, dan membuktikan sendiri suatu hal yang dipelajarinya.
e) Demonstrasi:
Demonstrasi merupakan metode yang diterapkan dengan siswa melihat secara langsung proses ataupun kegiatan langsung dengan guru sebagai orang yang mempraktekkan kegiatan tersebut.
9. Apa fungsi evaluasi hasil belajar, sebutkan !
Sebagai alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran
Sebagai alat pengukur tujuan proses belajar megajar
Mengetahui kelemahan siswa dan dapat menyelesaikan kesulitan belajar siswa
Menempatkan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya serta kemampuan siswa
Untuk guru BP, dapat mendata permasalahan yang dihadapi siswa dan alternatif bimbingan dan penyuluhannya
10. Sebutkan dan jelaskan 5 syarat suatu alat test yang baik!
1. Validitas Tes
Validitas tes merupakan sifat terpenting dari tes dalam kaitannya dengan mutu atau kualitas. .
a. Validitas Isi
Validitas isi merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui ketepatan dari suatu instrumen (tes) bila ditinjau dari aspek isi (konten/materi). Pengecekan validitas isi dapat dilakukan dengan cara membandingkan isi (konten/materi) tes dengan komponen-komponen yang seharusnya diukur.
b. Validitas Susunan (Konstruksi)
Sebuah tes (instrumen/alat ukur) dikatakan memenuhi validitas susunan (konstruksi) yang baik apabila susunan tes tersebut memenuhi syarat-syarat penyusunan tes yang baik.
c. Validitas Bandingan
Validitas bandingan sebuah tes adalah ketepatan suatu tes bila ditelaah berdasarkan hubungannya (korelasi) terhadap keadaan yang sebenarnya dari siswa saat pengukuran (assessmen) dilakukan.
d. Validitas Ramalan
Validitas ramalan adalah ketepatan sebuah tes (instrumen) bila dilihat dari kemampuannya untuk meramalkan keadaan individu (siswa) pada masa yang akan datang.
2. Reliabelitas Tes
Reabilitas tes diartikan sebagai sifat konsistensi (keajegan) & ketelitian sebuah tes (alat ukur/instrumen). Sifat konsistensi atau keajegan sebuah tes dapat diperoleh dengan cara memberikan tes yang sama sesudah selang beberapa waktu lamanya siswa yang sama. Dengan kata lain, reliabilitas tes merujuk pada ketetapan (keajegan) nilai yang diperoleh sekelompok siswa pada kesempatan yang berbeda dengan tes yang sama, ataupun tes serupa yang butir-butir soal penyusunnya ekuivalen (sebanding). Sifat reliabilitas tes merupakan pengecekan terhadap kesalahan yang mungkin terjadi pada nilai tunggal tertentu sebagai susunan dari suatu kelompok siswa yang mungkin berubah karena tes itu,
3. Daya Pembeda atau Diferensiasi Tes
Sifat tes yang berikutnya adalah daya pembeda atau diferensiasi tes atau tingkat diskriminatif tes. Daya pembeda tes merupakan kemampuan sebuah tes untuk menunjukkan perbedaan-perbedaan sifat/faktor tertentu yang terdapat pada siswa yang satu dengan yang lain.
4. Keseimbangan Tes
Sebuah tes yang baik mempunyai sifat seimbang. Keseimbangan merujuk pada tes terdapat semua aspek yang akan diukur. Tidak boleh tes hanya menumpuk pada suatu aspek tertentu sehingga hasil tes benar-benar dapat mengukur apa yang akan diukur dan dapat mengungkapkan apa yang sebenarnya harus diungkapkan. Bagian-bagian pembelajaran yang sifatnya penting mendapat porsi yang lebih banyak bila dibandingkan dengan bagian-bagian pembelajaran yang sifat kurang penting.
5. Efisiensi atau Daya Guna Tes
Sebuah alat ukur atau tes harus memiliki sifat efisien (berdaya guna). Apakah suatu tes akan memberikan informasi yang cukup bila dibandingkan dengan waktu yang digunakan oleh guru saat menggali informasi tersebut. Contohnya, sebuah tes yang dilakukan secara lisan (oral test) tidak efisien bila dilakukan terhadap 100 siswa kalau hanya untuk mencek sejauh mana siswa telah membaca buku tertentu yang ditugaskan pada mereka.
6. Obyektivitas Tes
Tes sebaiknya memiliki obyektivitas yang tinggi. Bilapun non-obyektif, maka subyektivitas yang mungkin akan muncul harus dapat diminimalkan. Suatu tes (instrumen) yang memiliki obyektivitas tinggi akan memberikan kemungkinan jawaban siswa benar atau salah saja. Bila unsur subyektivitas terlalu tinggi, maka berarti guru telah melakukan tindakan yang kurang jujur (adil) kepada siswanya sendiri.
7. Kekhususan Tes
Sifat penting lainnya yang harus dimiliki oleh tes yang baik adalah kekhususan. Kekhususan bermakna: pertanyaan-pertanyaan yang merupakan komponen-komponen tes tersebut hanya akan dapat dijawab oleh siswa-siswa yang mempelajari bahan pembelajaran yang diberikan. Sementara, siswa-siswa yang tidak mempelajari bahan pembelajaran tidak akan dapat menjawabnya.
8. Tingkat Kesulitan Tes
Tingkat kesulitan tes perlu diperhatikan jika ingin menyusun sebuah tes yang berkualitas. Pertanyaan-pertanyaan dirumuskan sesuai dengan taraf kemampuan siswa untuk menjawabnya. Guru harus pandai mengira, agar tes yang dibuat tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit (sukar).
9. Tingkat Kepercayaan Tes
Tes harus dibuat sedemikian rupa sehingga siswa-siswa yang berada pada tingkat kemampuan yang sama akan memperoleh hasil yang sama. Tingkat kepercayaan terhadap sebuah tes dikatakan rendah atau tidak baik apabila justru siswa-siswa yang memiliki kemampuan bagus memperoleh nilai jelek dan sebaliknya siswa-siswa berkemampuan kurang bagus memperoleh nilai yang baik.
10. Keadilan Tes
Tes harus dirancang sedemikian rupa sehingga setiap siswa yang mengikutinya (mengerjakannya) mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh nilai yang baik. Semua siswa harus mempunyai kesempatan untuk menunjukkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap apa saja yang telah mereka kuasai setelah mengikuti pembelajaran.
11. Alokasi Waktu Tes
Saat menggunakan sebuah tes (alat ukur), guru harus menyediakan alokasi waktu yang wajar (memadai). Tidak kurang, tidak lebih.
11. Bagaimana menurut Anda sistem pembelajaran di Indonesia saat ini!
Indonesia merupakan negara yang mutu pendidikannya masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain bahkan sesama anggota negara ASEAN pun kualita SDM bangsa Indonesia masuk dalam peringkat y paling rendah. Hal ini terjadi karena pendidikan di Indonesia belum dapat berfungsi secara maksimal. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia harus segera diperbaiki agar mampu melahirkan generasi yang memiliki keunggulan dalam berbagai bidang supaya bangsa Indonesia dapat bersaing dengan bangsa lain dan agar tidak semakin tertinggal karena arus global yang berjalan cepat.
Untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia diperlukan sistem pendidikan yang responsif terhadap perubahan dan tuntutan zaman. Perbaikan itu dilakukan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus menggunakan sistem pendidikan dan pola kebijakan yang sesuai dengan keadaan Indonesia.
12. Apa fungsi motivasi dalam belajar !
a) Mendorong Manusia untuk Berbuat jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b) Menentukan Arah Perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
c) Menyeleksi Perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
13. Sebutkan bentuk bentuk motivasi belajar di sekolah!
Memberi Angka : angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar peserta didik
Hadiah : hadiah juga bisa dikatakan sebgai motivasi, tetapi tidak juga demikian
Saingan/Kompetisi : persaingan baik bersaingan individual maupun kelompok dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
Ego-involvement : menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan
Memberi Ulangan : para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan
Mengetahui Hasil : semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat,
Pujian : dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar sekaligus akan membangkitkan harga diri.
Hukuman : sebagai reinforcement yang negatif jika diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
Hasrat untuk Belajar : hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesenjangan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud.
Minat : motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
Tujuan yang diakui : dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
14. Jelaskan hubungan teori belajar dengan strategi mengajar guru !
Hubungan Erat Penerapan Teori Belajar dengan Hasil Pembelajaran
dalam dunia pendidikan, dikenal berbagai macam teori belajar diantaranya teori behavioristik, teori kognitif, teori konstruktivisme, teori humanisme, dll yang sengaja dirancang dan dijadikan sebagai model pembelajaran yang berasal dari temuan para ahli psikologi dan pendidikan. Para ahli yang mendasarkan teori belajarnya terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan, kemudian merumuskan konsep belajar tersebut yang nantinya bertujuan agar dapat mencerdaskan manusia.
15.Jelaskan mengapa pendidikan di Indonesia diwarnai oleh teori behavioristik!
Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalism. Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada proses-proses mental.
Meskipun pandangan Behaviorisme sekilas tampak radikal dan mengubah pemahaman tentang psikologi secara drastis, Brennan (1991) memandang munculnya Behaviorisme lebih sebagai
16. Jelaskan peran guru dalam kegiatan pembelajaran!
1. Guru Sebagai Pendidik
Guru merupakan pendidik, tokoh, panutan serta identifikasi bagi para murid yang di didiknya serta lingkungannya.
yang dapat dijadikan contoh bagi peserta didik.
2. Guru Sebagai Pengajar
Kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh beragam faktor di dalamnya, mulai dari kematangan , motivasi, hubungan antara murid dan guru, tingkat kebebasan, kemampuan verbal, ketrampilan guru di dalam berkomunikasi, serta rasa aman
3. Guru Sebagai Sumber Belajar
Peran guru sebagai sebuah sumber belajar akan sangat berkaitan dengan kemampuan guru untuk menguasai materi pelajaran yang ada
4. Guru Sebagai Fasilitator
Peran seorang guru sebagai fasilitator adalah dalam memberikan pelayanan agar murid dapat dengan mudah menerima dan memahami materi-materi pelajaran
5. Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat dikatakan sebagai pembimbing perjalanan, yang mana berdasar pengetahuan serta pengalamannya dan memiliki rasa tanggung jaiwab dalam kelancaran perjalanan tersebut.
6. Guru Sebagai Demonstrator
Guru memiliki peran sebagai demonstator adalah memiliki peran yang mana dapat menunjukkan sikap-sikap yang bisa menginspirasi murid untuk melakukan hal-hal yang sama bahkan dapat lebih baik.
17. Salah satu kunci sukses guru dalam mengajar adalah guru harus “kreatif dan inovatif”. Apa yang akan anda lakukan terkait dengan hal tersebut, baik untuk kepentingan di dalam kelas maupun diluar kelas, baik yang akan anda lakukan/persiapkan saat ini sebagai calon guru, maupun nanti saat menjadi guru. Jelaskan!
Melengkapi Administrasi Guru
Menguasai materi pelajaran secara mendalam
Mempunyai wawasan luas
Komunikatif
Yakinlah, murid lebih menerima dan menyenangi guru yang sering menyapa dan sering menanyakan kondisi muridnya
Menggabungkan teori dengan praktek
Mengetahui potensi anak didik
Memiliki variasi pendekatan, Metode, Model , dan Media
Materi pelajaran tidak menyimpang
Learning by playing
Belajar dengan permainan (Learning by playing)
Kreatif dengan membuat media sendiri
Melakukan refleksi setiap pembelajaran
18. Sebagai individu, siswa memiliki keunikan tersendiri karena setiap siswa memiliki kemampuan dan bakat yang berbeda. Coba anda sebutkan jenis-jenis kecerdasan dasar yang dimiliki oleh setiap individu!
Kecerdasan linguistik (Linguistic intelligence)
Kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata – kata secara efektif baik secara oral maupun secara tertulis
contohnya pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, orator Tokoh terkenal seperti :
Sukarno, Paus Yohanes Paulus II, Winston Churhill
Kecerdasan matematis-logis (Logical – mthematical intelligence) Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika .
Jalan pikiran bernalar dengan mudah mengembangkan pola sebab akibat . c
ontohnya matematikus, programer, logikus.Tokoh terkenal seperti : Einstein (ahli fisika), Habibie (ahli pesawat)
Kecerdasan ruang(Spatial intelligence) Kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat dan kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat serta mempunyai daya imaginasi secara tepat.
contohnya pemburu, arsitek, dekorator. Tokoh terkenal seperti Sidharta (pemahat), Pablo Pacasso (pelukis)
Kecerdasan kinestetic-badani (bodily- kinesthetic intelligence) Kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan . contohnya aktor, atlet, penari ahli bedah.
Tokoh terkenal seperti : Charlie Chaplin (pemain pantonim yang ulung), Steven Seagal (actor)
Kecerdasan musikal (Musical intelligence) Kemampuan untuk mengembangkan , mengekspresikan dan menikmati bentuk – bentuk musik dan suara, peka terhadap ritme, melodi, dan intonasi serta kemampuan memainkan alat musik.
contohnya komponis .Tokoh terkenal seperti Beethoven, Mozart.
Kecerdasan interpersonal (Interpersonal intelligence) Kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan , intensi, motivasi, watak, temperamen orang lain.
Kemampuan yang menonjol dalam berelasi dan berkomunikasi dengan berbagai orang. contohnya komunikator, fasilitator. Tokoh terkenal Mahatma Gandhi (tokoh perdamaian India), Ibu Teresa (Pejuang kaum miskin)
Kecerdasan intrapersonal (Intrapersonal intelligence) Kemampuan berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengalaman diri serta mampu berefleksi dan keseimbangan diri, kesadaran tinggi akan gagasan – gagasan .
Mereka mudah berkonsentrasi dengan baik, suka bekerja sendiri dan cenderung pendiam contohnya para pendoa batin.
Kecerdasan lingkungan/aturalis (Naturalist intlligence) Kemampuan untuk mengerti flora dan fauna dengan baik, menikmati alam, mengenal tanaman dan binatang dengan baik.
Tokoh terkenal Charles Darwin
Kecerdasan eksistensial (Exixtential intlligence) Kemampuan menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan – persoalan terdalam keberadaan atau eksistensi manusia. contohnya persoalan mengapa ada, apa makna hidup ini. Tokoh terkenal seperti Plato, Sokrates, Thomas Aquina
19. Sebagian besar siswa SMK mempunyai pola piker lebih memilih untuk langsung bekerja daripada melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi. Seandainya Anda adalah guru SMK yang menginginkan mereka untuk kuliah. Hal apa yang akan Anda lakukan untuk memberikan pemahaman kepada mereka!
memberikan motifasi bahwasanya melanjutkan kepergian tinggi akan mempunyai wawasan yang luas, dan setelah menempuh sampai jenjng ahir akan memiliki
20.Jelaskan langkah-langkah apa yang akan Anda terapkan untuk menangani siswa yang sering membolos dan tidak lagi mempunyai motivasi untuk belajar!
Dengan mengetahui faktor - faktor penyebabnya, konselor dapat sedikit tahu bagaimana kondisi permasalahan siswa akan menjadikan proses kelanjutan konseling dapat lebih mudah dilakukan. Langkah selanjutnya ialah melalui pendekatan supaya siswa yang membolos mau menerima arahan dari konselor. Adapun jika siswa masih bersikap tertutup, tidak mau menceritakan permasalahan mengapa ia membolos, maka konselor menggunakan cara lain yaitu menanyakan pada teman dekatnya. Begitu semua informasi yang diperlukan telah diperoleh, konselor langsung mengambil tindakan preventif dan pengobatan. Seperti yang telah dikemukakan di atas, pencegahan tidak harus melalui hukuman. Memberi arahan yang baik akan lebih mengena dari pada membentak dan memarahinya.
Terimakasih.
0 Response to "TEORI PEMBELAJAN"
Post a Comment